Berita

Metode Make a Match (MM) Membuat Belajar IPA Lebih Efektif

Metode Make a Match (MM) Membuat Belajar IPA Lebih Efektif

Oleh : Ikga Santi Barokah, S.Pd

Salah satu peran penting bagi dalam proses pembelajaran yaitu, kemampuan guru dalam mengembangkan metode untuk menarik perhatian peserta didik dalam kelas, variasi model, dan mengaplikasikan isi dari bahan pelajaran di kelas. Pemilihan yang tepat terhadap model-model tersebut akan meningkatkan apresiasi, imajinasi, kreativitas dan kemampuan berpikir peserta didik. Pada KD. Menganalisis sistem pernapasan pada manusia dan memahami gangguan pada sistem pernapasan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan kelas 8 semester 2 tahun ajaran 2021/2022 di SMP Negeri 1 Kandeman, model pembelajaran yang guru gunakan disesuaikan dengan materi yaitu dengan menggunakan salah model pembelajaran yang bisa diterapkan adalah kooperatif dengan metode Make a Match. Diharapkan dengan metode ini proses kerja sama antara peserta didik berjalan efektif, sehingga memungkinkan semua peserta didik terlibat secara aktif dalam pembelajaran untuk membahas dan memecahkan masalah.

Menurut Mirdanda (2019) menyatakan bahwa metode Make a Match atau membuat pasangan merupakan salah satu jenis dari metode dalam pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match merupakan pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam berbagai kegiatan pembelajaran baik secara individu maupun kelompok, sehingga dapat mengembangkan pemahaman dan kemampuan belajar. Karena dalam pembelajaran kooperatif terdapat struktur dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinnya terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang efektif di antara anggota kelompok yang lain (Khoirunnisa. 2018).

Metode pembelajaran Make a Match merupaka metode pembelajaran yang mencari pasangan, peserta didik diminta untuk mencari pasangan dari kartu yang telah dipegangnya. Dengan metode pembelajaran Make a Match dalam proses pembelajaran lebih berpusat pada peserta didik sehingga peserta didik akan lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti proses pembelajaran dalam berbagai kegiatan pembelajaran baik secara individu maupun kelompok, sehingga dapat mengembangkan pemahaman dan kemampuan belajar.

Belajar memahami organ-organ pada pernapasan dan fungsinya atau deskripsinya terkadang membuat peserta didik bingung dan banyak yang menyebutkan urutan organ pernapasan tidak secara sistematis, untuk mengatasi hal tersebut guru menerpakan metode Make a Match.

Penerapan metode ini yaitu pembelajaran dengan permainan secara berpasangan dengan menggunakan kartu pertanyaan dan kartu jawaban, peserta didik diminta untuk menemukan pasangan sesuai dengan kartu yang didapatkan. Adapun langkah-langkah ndalam metode ini yang pertama guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok heterogen yang terdiri dari 4-6 anak.  Kedua, kelompok pertama merupakan kelompok pembawa kartu yang berisi pertanyaan. Kelompok ke dua merupakan kelompok pembawa kartu berisi jawaban, dan kelompok ketiga merupakan kelompok penilai. Sehingga peserta didik semua aktif dan ikut serta dalam permainan dengan model Make a Match ini, peserta didik juga tidak merasa jenuh karena suasana pembelajaran menyenangkan. Sedangkan guru tetap mengawasi dan selalu memberi pengarahan dalam permainan metode Make a Match ini.

Dalam pembuatan media kartu-kartu ini sangatlah terjangkau dan mudah dibuatnya. Bisa menggunakan kertas karton, kertas asturo atau manila disesuaikan dengan kebutuhan. Kertas dapat dipotong-potong sesuai selera , disini guru memotong menjadi persegi empat. Kemudian ditulis soal dan jawaban dengan spidol atau dengan tulisan yang sudah diketik dan bisa menggunakan gambar.

Kelebihan dari metode Make a Match ini peserta didik mencari pasangan kartu pertanyaan dan jawaban sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik pembelajaran dalam suasana menyenangkan.  Metode ini dapat digunakan pada semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia. Dapat melibatkan peserta didik secara aktif supaya dapat mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Melatih peserta didik untuk bekerja sama dengan peserta didik yang lain. Adapun demikian tetap diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan ini. Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai peserta didik terlalu banyak bermain-main dalam proses pembelajaran, dan guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai.

Kesimpulannya belajar menjelaskan organ-organ sistem pernapasan pada manusia dengan metode Make a Match menjadi lebih efektif dan menyenangkan, keaktifan peserta didikpun meningkat. 

RUANG KONSULTASI


Artikel

PELANTIKAN PENGURUS OSIS 2019/2020


Pencarian

PENGUMUMAN KELULUSAN

PPDB ONLINE