
AKTIVITAS BELAJAR IPS MENINGKAT, DENGAN MODEL PBL
Wulan Dwi Aryani,
M.Pd
Guru IPS SMP Negeri 1 Kandeman- Batang
085641620756
Peserta
didik banyak yang memandang IPS merupakan pelajaran yang membosankan, dengan alasan antara lain materinya yang terlalu
luas, dan isinya hanyalah fakta atau kejadian yang telah berlalu serta terkesan selalu menghafal
materi saja. Hal ini
juga dipengaruhi ketika menyampaikan materi, guru lebih banyak mendominasi
pembelajaran sehingga terkesan teacher center.
Kondisi yang demikian menyebabkan aktivitas belajar peserta didik rendah. Kenyataan
ini merupakan cambuk bagi guru untuk memberikan motivasi dan semangat peserta didik agar lebih aktif.
Guru
IPS dalam proses belajar mengajar banyak mendominasi kegiatan, Guru berperan
tunggal dalam proses belajar mengajar. Suasana kelas yang diciptakan masih
cenderung pasif dalam artian, peserta didik kurang aktif mengembangkan aktivitas
berpikir dan bertindak. Kemudian guru belum optimal menggunakan media
pembelajaran. Kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting, dimana
media sebagai alat bantu dapat memberikan rangsangan dalam proses
belajar mengajar. Ketidakjelasan dan kerumitan materi yang disampaikan kepada
anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media.
Model PBL berbantuan media gambar menjadi
solusi untuk memecahkan permasalahan peserta
didik Kelas IX A SMP Negeri 1 Kandeman, seperti
kebosanan, masa bodoh, pasif, kurang kreatif dalam mengikuti pembelajaran.
PBL merupakan pembelajaran aktif berpusat pada masalah, peran guru hanya
memfasilitasi penyelidikan peserta didik dan mendukung pembelajaran peserta
didik. Pembelajaran berbasis
masalah memiliki ciri-ciri seperti pembelajaran dimulai dengan pemberian “masalah”
biasanya masalah tersebut memiliki konteks dengan dunia nyata, peserta didik
secara berkelompok aktif merumuskan masalah dan mengidentifikasi kesenjangan
pengetahuan mereka mempelajari dan mencari sendiri materi yang terkait dengan
“masalah” dan melaporkan solusi dari “masalah”. Media gambar
berfungsi merangsang, memperjelas sesuatu yang abstrak sehingga peserta didik
mampu menyelesaikan masalah.
Aktivitas belajar memiliki arti yang luas, meliputi aktivitas fisik dan
aktivitas mental, dalam kegiatan belajar kedua aktivitas tersebut harus saling
terkait, artinya seorang anak itu berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa
perbuatan berarti peserta didik tidak berpikir. Kaitan keduanya akan membuahkan
aktivitas belajar yang optimal.
Adapun
skenario pembelajaran dengan tahapan PBL
untuk setiap siklus pada pertemuan pertama dan kedua adalah sebagai berikut:
1) Orientasi peserta didik pada masalah,
yaitu: menarik perhatian
peserta didik; mengemukakan isu yang
relevan; menyampaikan
tujuan dan langkah pembelajaran; mendorong peserta didik
mengemukakan isu 2) Mengorganisasikan peserta
didik untuk belajar, yaitu: menyampaikan
pokok materi; menggunakan
media; memfasilitasi peserta didik
mencari informasi; membimbing
diskusi 3) Membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok, yaitu: membimbing
kegiatan perpanjangan kelas; membimbing
diskusi kelompok; memfasilitasi
presentasi peserta didik; membimbing pengambilan
keputusan solusi 4) Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya, yaitu: mengecek
pemahaman peserta didik; memberikan kesempatan peserta didik bertanya; meluruskan miskonsepsi
peserta didik; membimbing pembuatan
kesimpulan 5)Menganalisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, yaitu: memberikan pertanyaan
lisan; melakukan observasi
pembelajaran; memberikan
tes hasil belajar; memberikan penilaian tes
hasil belajar. (Richard, 2012:411)
Pembelajaran
dengan model PBL berbantuan media gambar mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS peserta didik pada kelas IX A SMP Negeri 1 Kandeman,
dari enam indikator aktivitas peserta didik, terdapat
empat indikator yang meningkat optimal, yaitu: menyimak
pembelajaran, mengajukan
isu-isu permasalahan yang akan dicari solusinya; mencari informasi dan menemukan alternatif solusi, mencatat hasil diskusi kategori sangat baik, sedangkan
indikator bertanya dan menjawab pertanyaan, serta Presentasi masih perlu peningkatan. Kinerja
Guru menggunakan PBL dengan Media juga kategori baik, guru mampu menyajikan masalah yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, dan
memotivasi peserta didik untuk memecahkan masalah tersebut. Guru mampu membimbing peserta didik,
mengorganisir dan membagi tugas dengan tim belajar secara heterogen. Guru aktif
membantu peserta didik untuk bekerjasama dalam tim belajar, dan mampu mengoptimalkan
dalam mengaktifkan diskusi kelompok. Guru
selalu berkeliling memantau jalannya diskusi tiap-tiap kelompok, dan
mengarahkan, membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan menyelesaikan masalah.
Kegiatan presentasi berjalan
dengan lancar terjadi interaksi antar penyaji dan kelompok yang menanggapi,
walaupun sebelumnya masih terdapat peserta didik yang belum berani tampil di depan kelas. Kegiatan pembelajaran
diakhiri dengan guru refleksi dan penguatan terhadap hasil penyelesaian masalah
seluruh tim belajar.
Guru
profesional adalah guru yang mampu menciptakan pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan dengan pemilihan model dan media pembelajaran yang tepat dan variatif
Implementasi PBL dengan media gambar, mampu meningkatkan secara optimal amatan aktivitas
belajar peserta didik (hasil belajar Psikomotor) dan hasil belajar IPS ranah kognitif.
PBL dapat dijadikan sebagai acuan referensi dalam melaksanakan pembelajaran
berfokus aktivitas bertanya dan menjawab pertanyaan.