
JAGA KONDISI SAAT PANDEMI
Touring.net - Daya tahan tubuh yang kuat menjadi salah satu benteng
menghadapi virus corona COVID-19. Olahraga teratur menjadi cara untuk menjaga
kesehatan, kebugaran, dan daya tahan tubuh. Pakar Kedokteran Olahraga UGM,,
Zaenal Muttaqin Sofro, mengatakan ada banyak olahraga yang dapat dilakukan di
rumah di tengah pandemi corona. "Pada prinsipnya ada dua jenis olahraga
yakni neural excercise/olahraga persarafan untuk menjaga kesehatan dan physical
excercise/olahraga fisik untuk menjaga kebugaran. Olahraga tersebut bisa dilakukan
di rumah," ujarnya, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Tirto,
Kamis (2/4/2020). Dia menjelaskan olahraga persarafan diwujudkan dengan tiga
cara yakni pernapasan, vokalisasi dan postur.
Olahraga pernapasan bisa dilakukan dengan senam pernapasan
seperti senam tera dan yoga. Lalu, vokalisasi antara lain dengan bersenandung,
membaca Alquran dan lainnya. Sedangkan postur dapat ditempuh dengan cara
seperti melakukan senam taichi maupun gerakan salat. Menurutnya, olahraga
pernapasan ini dapat dilaksanakan setiap saat, kapan saja, dan di mana saja.
Dengan melakukan olahraga pernapasan secara rutin dapat
menjadikan tubuh sehat dan meminimalisir stres. "Saat ini kita kan
dianjurkan menjalani physical distancing, berdiam diri di rumah. Karenanya, sangat
tepat melakukan olahraga persarapan yang bisa dilakukan kapanpun," kata
dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) ini.
Sementara untuk olahraga fisik, bisa dilakukan untuk membuat badan tetap bugar
saat menjalankan aktivitas sehari-hari. Olahraga fisik ini melibatkan otot
besar, bersifat ritmis, serta berkelanjutan. Saat melakukan olahraga fisik
dianjurkan untuk tidak dilakukan secara berlebihan dengan intensitas tinggi.
Sebab, hal tersebut bisa mengganggu kesehatan. "Banyak physical exercise
yang justru mengganggu kesehatan karena over training maka harus benar benar
mengacu FITT principle yakni frequency, intensity, time, and type,"
paparnya.
Frekuensi olahraga fisik dapat dilakukan 3-5 kali per minggu,
intensitas sedang, dan durasi selama 30-45 menit. Sedangkan jenis olahraga yang
bisa dipilih seperti jalan cepat, jogging, bersepeda statis, senam, dan
berenang. Sebelum memulainya didahului dengan pemanasan dan diakhiri
pendinginan. Tidak kalah penting menjaga hidrasi agar selalu tercukupi cukup.
Minum 30 menit sebelum berolahraga dan setelahnya guna mengganti jumlah cairan
yang keluar lewat keringat. Lantas jika ingin berolahraga di luar ruangan saat
pandemi corona langkah apa saja yang harus dilakukan? Zaenal menyampaikan jika
ingin olahraga di luar rumah pastikan kondisi tubuh dalam keadaan fit dan
direkomendasikan tetap menjaga jarak aman. Selain itu tetap menggunakan masker
ketika berolahraga. Sekali lagi Zaenal menekankan, olahraga tidak harus dengan
latihan fisik, tetapi bisa dengan latihan persyarafan. Olahraga ini dirasa
tepat dilakukan dirumah ditengah pandemi COVID-19. "Mindset masyarakat
harus digeser olahraga tidak hanya latihan fisik, tetapi bisa dengan latihan
persarapan," pungkasnya.
Para guru di SMP Negeri 1 Kandeman juga aktif menjaga kondisi
fisik ditengah mewabahnya Covid 19, salah satunya dengan melakukan senam SKJ,
yoga, bermain voli serta olahraga yang masih digandrungi para guru yaitu tenis
meja.
Alasan dipilihnya tenis
meja adalah tidak membutuhkan tempat yang luas, bisa dilakukan di dalam
ruangan, dan yang terpenting yaitu dapat dilakukan meski dengan dua orang saja.
Ini sangat cocok dengan kondisi sekarang dimana para guru dianjurkan berangkat
ke kantor secara bergantian / piket.
Olahraga tenis meja
terbukti dapat mengurangi stress para guru ketika kegiatan rutin bertemu dan
berinteraksi dengan siswa tidak dapat dilakukan. Dengan tenis meja kita bisa
tertawa, berkeringat dan menambah semangat dalam bekerja. Mudah-mudahan pandemi
ini segera berakhir.
-TimtouringSpensaka