Metode Diskusi Mampu Meningkatkan Minat Belajar Siswa
Metode Diskusi Mampu Meningkatkan Minat
Belajar Siswa
Oleh: Wahyu Mardhiyana Putra
Akhir-akhir
ini metode pengajaran yang dipakai guru bahasa Indonesia masih terbilang lemah.
Sangat jarang seorang guru menggunakan metode yang tepat untuk pembelajaran sastra
dikelas. Padahal 70% keberhasilan suatu ilmu yang ditransfer pada siswa adalah dari
segi metode yang digunakan, sedangkan yang 30% adalah dari pengembangan belajar
mandirinya. Memang untuk dapat mencintai sastra harus ditanam sejak dini,
sehingga kedepanya untuk terjun didalam pembelajaran sastra tidak terasa
membosankan, namun dengan minusnya minat siswa terhadap karya sastra, maka guru
dituntut untuk membangkitkan jiwa siswa untuk mencintai sastra, sedangkan metode
yang digunakan dalam pembelajaran saat ini dapat dibilang masih monoton dalam
mengapresiasi sebuah karya sastra.
Kegiatan
apresiasi sastra merupakan suatu kegiatan yang dilakukan berdasarkan apresiasi
pemikirannya sendiri dan pengalamannya hidupnya, yaitu
merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan adanya perhatian khusus. Pembelajaran
apresiasi sastra di sekolah masih berupa apresiasi kering, penuh dengan teori
dan sejumlah hafalan dari istilah sastra yang mekanis. Peserta didik tidak
diajar untuk memahami sastra secara natural sesuai dengan kebebasan imajinasi
dan kreativitas,
Pengetahuan
mengenai apresiasi sastra menjadi bagian dari pengajaran bahasa Indonesia di
sekolah- sekolah. Apresiasi sastra, khususnya novel sebagai bahan ajar
mempunyai peranan penting dalam perkembangan kepribadian peserta didik.
Sumardjo dan Saini mendefinisikan novel berdasarkan makna katanya, yaitu cerita
berbentuk prosa yang relatif panjang. Ukuran panjang disini diartikan sebagai
cerita yang terdiri dari beberapa episode, sehingga sangat penting dengan
adanya kecintaan siswa terhadap pada suatu karya sastra, contoh dengan
kecintaan terhadap novel mampu memberi efek positif terhadap karakter siswa.
Pembelajaran
apresiasi sastra di dalam lembaga pendidikan formal membutuhkan adanya komponen
dan metode yang tepat. Di dalam proses pembelajaran apresiasi novel terdapat
berbagai macam metode yang tepat digunakan oleh guru mata pelajaran, salah
satunya adalah metode diskusi. Penerapan metode diskusi dalam proses belajar
mengajar secara tidak langsung mengajak peserta didik untuk ikut ke dalam
wacana pembelajaran, dalam hal ini adalah karya sastra.
Metode
diskusi menuntut adanya kepekaan dari kedua belah pihak yang diharapkan dapat
menghasilkan wacana diskusi yang mendidik, membangun, dan membebaskan
intelektual untuk mendapatkan kebenaran. Komponen pembelajaran yang sangat
penting salah satunya adalah guru. Guru mempunyai peranan penting dalam
pengembangan peserta didik atas penguasaan di dalam ilmu dan pengetahuan. Guru
mempunyai posisi yang strategis untuk menghantarkan para siswa di dalam keberhasilan
pendidikan. Guru dapat dikatakan sebagai subjek yang melakukan transformasi
ilmu pengetahuan kepada para peserta didik. Proses keberhasilan pembelajaran
sastra ditentukan oleh keberhasilan seorang guru dalam penerapan metode diskusi
dalam proses pembelajaran.
Dalam penerapanya metode diskusi,
siswa yang telah dikelompokan menjadi beberapa kelompok ditugaskan untuk
membahas isi suatu novel dari unsur intrinsik maupun ekstnsik, dengan begitu
siswa akan menjadi aktif. Karena dalam pembelajaran diskusi ini selain untuk
meningkatkan cinta pada sastra, novel itu juga akan mempengaruhi karakter siswa.
Hingga untuk pilihan novel juga diambilkan dari novel yang berisi mendidik.